Wednesday, December 11, 2013

Nyeri Kepala

Nyeri kepala berdasarkan nyerinya harus dibedakan, baik nyeri kepala yang berdenyut, nyeri yang terasa ditekan/diikat dan nyeri yang hanya mengenai daerah disekitar mata. pasien harus teliti mendeskripsikan nyerinya sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

  Nyeri kepala Primer ada 4 macam :
1. migren
2. tension type headache
3. nyeri kepala klaster
4. sefalgia trigeminal otonom dan yg lainnya

 Nyeri kepala Sekunder :
a. nyeri kepala berkaitan trauma kepala atau leher
b. nyeri kepala berkaitan kelainan vaskular kranial
c. nyeri kepala berkaitan kelainan vaskuler intrakranial
d. nyeri kepala berkaitan substansi/withdrawl nya
e. nyeri kepala berkaitan infeksi
f. nyeri kepala berkaitan kelainan homeostasis
g. nyeri kepala berkaitan kelainan kranium,leher, mata, telinga, hidung, sinus.
h. nyeri kepala berkaitan psikiatri.

Skala Verbal Derajat Keparahan Nyeri Kepala menurut Internasional Headache Society :
0 : no headache : normal, tidak ada nyeri kepala
1 : mild headache, nyeri kepala ringan : dapat melakukan pekerjaan sehari-hari/aktifitas normal.
2 : moderate headache, nyeri kepala sedang : aktifitas terganggu tetapi tidak sampai menghalangi kegiatan aktifitas normal sehari-hari (tidak membutuhkan istirahat).
3 : severe headache, nyeri kepala berat : tidak dapat melakukan/meneruskan aktifitas kerja normal sehari-harinya (memerlukan istirahat tidur, kalau perlu rawat inap dirumah sakit).



MIGREN
A. MIGREN TANPA AURA (COMMON MIGRAINE)
- merupakan nyeri kepala yg tidak berkaitan dg penyakit lain
- berulang-ulang sekurang-kurangnya 5x serangan
- unilateral
- berdenyut
- intensitas sedang sampai berat (moderat/severe pain intensity)
- dg lama serangan selama 4-72 jam
- akan bertambah berat dg aktifitas fisik
- dan diikuti dg mual muntah dan atau fotofobia/fonofobia.

catatan : jika serangan nyeri kurang dr 5x bisa dimasukkan ke probable migraine.

B. MIGREN DENGAN AURA (CLASSIC MIGRAINE)
- nyeri kepala yg menyerupai migren tanpa aura berulang sekurang-kurangnya 2x
- bersamaan atau didahului gejala aura homonym/ neurologik batang otak atau serebral yg reversible berlangsung 5-20 menit kurang dari 60 menit.
- nyeri kepala berlangsung 4-72jam.
  • aura visual yg reversible spt: positif phenomena (scintillating scotoma/cahaya yg berkedip2, bintik2 atau garis2)  (homonymous visual distrubances,hilangnya salah satu sisi lapangan pandang). persepsi dari cahaya sinar berbagai warna pd salah satu mata yg bergerak pelan. Negatif phenomena: aura visual scotoma yg timbul pd salah satu atau kedua mata. atau berbentuk zigzag/fortification spectra scotoma. dan photopias yaitu kilat cahaya yg menyilaukan.
  • aura sensoris yg reversible : positif (pins and needles) dan atau negatif (hilang rasa/kebas atau panas separuh badan). hemisensori parestesia
  • aura bicara dysphasia yg reversible sempurna.

Faktor Pencetus Migren :
  • alkohol
  • asap
  • bau2an/parfum
  • cuaca
  • cahaya terang
  • gangguan tidur (oversleep/sleeplessness)
  • hormonal pada wanita (menstruasi)
  • kelelahan
  • makanan
  • nyeri leher
  • panas 
  • aktifitas seksual
Terapi migren :
1. acetaminophen(analgetik) plus aspirin dan caffeine
2. oral aspirin (analgetik)
3. oral ibuprofen (NSAID)
4. oral naproxen sodium (NSAID)
5. dihydroergotamine SC, IM, IV
6. dihydroergotamine and antiemetic IV
7. intranasal dihydroergotamin
8. prochlorperazine
9. oral rizatriptan
10. oral naratriptan
11. sumatriptan SC, intransal, oral
12. oral zolmitriptan

Terapi abortif migren non spesifik :
1. parasetamol 500-1000mg/6-8jam
2. aspirin 500-1000mg/4-6jam, dosis maksimal 4 gr/hr
3. ibuprofen 400-800 mg/6jam, dosis maksimal 2,4gr/hr
4. naproxen sodium 275-550mg/2-6jam/hr, dosis maksimal 1,5gr/hr
5. diklofenak potasium 50mg-100mg/hr single dose (NSAID)
6. metoclopramide 10mg IV atau oral 20-30menit sebelum atau bersamaan dg pemberian analgetik, NSAID, atau ergotamin derivate. menghilangkan nyeri disertai mual muntah dan memperbaiki motilitas gastrik, mempertinggi absorbsi obat dalam usus dan efektif di kombinasikan dg dihidroergotamin IV.

TENSION TYPE HEADACHE
1. EPISODIC TENSION TYPE HEADACHE
- nyeri kepala bilateral, menekan atau mengikat
- tidak berdenyut.
- mild or moderate
- tidak ada mual/muntah
- mungkin ada fotofobia/fonofobia.
- paling tidak terdapat 10 serangan dalam <1 hari/bulan atau <12hari/bulan
- nyeri kepala berakir dalam 30 menit-7hari
- tidak ada hubungan dg nyeri kepala lain.
- ada atau tidak dengan gejala nyeri tekan pada daerah perikranial terhadap palpasi manual

faktor pencetus tension type headache:
  • gangguan tidur
  • stress emosional
  • menstruasi
  • disfungsi oromandibular
  • stress psikososial
  • ansietas
  • depresi
  • fenomena delusi
  • stress otot
  • drug over-use
  • penyakit metabolic dan struktural
TATALAKSANA
tindakan yang utama adalah:
a. ekslusikan kemungkinan suatu nyeri kepala sekunder
b. pastikan diagnosa spesifik jenis nyeri kepala primer
c. identifikasi penyakit komorbid medis klinik maupun psikiatrinya
d. terangkan sebaik2nya kepada pasien bahwa penyakitnya akan ditangani secara serius.

terapi farmakologi
1. pada serangan akut dan tidak boleh >2hari/minggu.
  • analgetik : acetaminophen 1000mg/hr, aspirin 1000mg/hr. NSAID (naproxen 660-750mg/hr, ketoprofen 25-50mg/hr, tolfenamic 200-400mg/hr, ibuprofen 800mg/hr, diclofenac 50-100mg/hr, indometasin,mefenamic). pemberian bersama analgetik bisa menyebabkan iritasi gastrointestinal, penyakit ginjal dan hear, gangguan fungsi platelet.
  • cafein (analgetik ajuvamt) 65mg
  • kombinasi : 325 aspirin,acetaminophen + 40mg caffein
2. untuk akut dan kronik
  • antidepresan. trisiklik (amitriptilin) atau SSRI (fluoxetin,paroxetine, sertralin, fluvoxamin) 
  • anti ansietas. golongan benzodiazepin (buspirone, lorazepam, alprazolam, diazepam, chlorazepate)
Terapi non-farmakologi:
-kontrol diet
-hindari faktor pencetus
-hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatifndan ergotamin
-behaviour treatment
-pengobatan profilaksis
-management terapi stres
-kalau perlu pengobatan neuroendokrin

CLUSTER HEADACHE
-serangan nyeri yg amat sangat, unilateral
-disekitar mata/orbita, supraorbital
- dan bisa menyebar didaerah temporal
- serangan berlangsung 15-180menit dan bisa berulang. frekuensi 1-8x/hr
- gejala penyerta ispilateral berupa : conjunctival injection, lakrimasi, nasal congestion, rhinorrhea, kening dan wajah berkeringat, miosis, ptosis, dan edema daerah kelopak mata.
-selama serangan sbgian besar pasien gelisah atau agitasi.
- serangan bisa berlangsung selama beberapa minggu ataupun beberapa bulan

patofisiologi :
keterlibatan histamine intrinsik sebagai mediator proses dilatasi ateri karotis eksterna. dan adanya ketrlibatan arteri karotis interna krna adanya nyeri retroorbital, penurunan aliran darah supraorbital, sistem simpatis pada pupil.jantung, dan pola keringat pada wajah.

TERAPI:
abortif (fase akut):
1. inhalasi oksigen (masker muka) 100% 7L/ml selama 15 menit
2. dihydroergotamin (DHE) 0,5-1,5 mg IV
3. sumatriptan injeksi SC 6 mg
4. zolmitriptan 5mg atau 10mg peroral
5. anestesi lokal : 1ml ldokain intranasal 4%
6. indometasin
7. opioids
8. ergotamin aerosol
9. gabapentin  atau topiramat
10. methoxyflurane

sumber : nyeri kepala dan vertigo. Prof. DR.dr. hasan sjahrir SpS(K). pustaka cendikia press. cetakan pertama 2008

No comments: