skenario 4. masalah kesehatan ibu hamil:
pomela, seorang perempuan, usia 30 tahun, saat ini sedang hamil 3 bulan, sehari-hari ia bekerja sebagai pemulung. ia begitu lemah dan tak ada seleera makan sehingga berat badannya tidak ada peningkatan dan diketahui memiliki riwayat asma.
saat ANC pertamanya, pomela diingatkan dokter untuk mengonsumsi makanan yg sehat dan sesuai isntruksi dokter, ia juga telah melakukan imunisasi pada awal kehamilannya, mengingat ia bekerja di tempat yang bereriko terjadinya infeksi. dokter juga menyarankan agar selama bekerja ia menggunakan alas kaki dan perlindungan diri lainnya agar terhindar dari bahaya yang dapat mengancam diri dan janinnya.
Terminology:
1. asma : gangguan inflamasi kronik jalan napas terutama sel
mast dan eosinofil sehingga menimbulkan gejala periodik berupa sesak napas,
dada terasa berat, dan batuk.
2. ANC : Antenatal
care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang
diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes
RI, 1996).
Pertanyaan ;
1. mengapa ibu pomela lemah dan
tidak selera makan dan tidak ada peningkatan berat badan?
Lemah dan tidak selera makan :
social ekonomi rendah (seorang pemulung), tingkat pendidikan
yg rendah yg berhubungan dg status gizi serta ekonomi yg rendah menyebabkan
ketidaktersediaan makanan (tidak ada uang utk membeli bahan pangan) yg bergizi
utk mencukupi kebutuhan nutrisi sehari-hari, sanitasi lingkungan yg buruk (bekerja
ditempat pembuangan sampah) memudahkan penyebaran kuman penyakitàmenyebabkan mudah
terjadi infeksi sehingga dapat menyebabkan kurangnya selera makan, àintake makanan
berkurangà
akirnya menyebabkan kurang gizi.
Tidak selera makan juga dapat disebabkan : Pada bulan-bulan pertama
kehamilan terdapat perasaan enek (nusea). Mungkin ini akibat kadar
hormon estrogen yang
meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga
motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Tidak jarang
dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya
terjadi pada pagi hariyang dikenal sebagai morning sickness.
Peningkatan berat badan ibu hamil seharusnya:
Peningkatan berat badan diperlukan selam hamil yaitu merupakan
indicator status gizi ibu hamil.
Selama hamil diperlukan penambahan berat badan rata-rata 10-12,3kg,
yang meliputi berat plasenta,fetus, dan cairan amnion bersama2 seberat 4,2kg
dan sisanya adalah jaringan otot ibu sebesar 8 kg.
Peningkatan berat badan usia kehamilan 3 bulan/trimester
I (0-12minggu) sebaiknya adalah sebanyak 1-2 kg (350-400 gr/minggu).
Sementara utk trimester II dan III sekitar 0,34-0,5 kg tiap
minggu.
Untuk mengetahui status gizi ibu pomela adalah dengan
pengukuran antopometri dan biokimiawi. Pengkuruan antropometri yang utama yaitu
TB, BB, lingkar lengan, lipatan lemak. Biokimiawi meliputi : serum albumin,
prealbumin, transferin, hitung jumlah limfosit, pemeriksaan hematologi Hb dan
Ht. yang sering dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan Hb.
2. apa dampak tidak ada
peningkatan berat badan pada trimester I pada ibu pomela?
Wanita yang menderita malnutrisi sebelum hamil, atau selama
minggu pertama kehamilan cenderung melahirkan bayi yang menderita kerusakan
otak dan sumsum tulang karena system saraf pusat sangat peka pada 2-5 minggu
pertama.
3. bagaimana seharusnya asupan
makanan bagi ibu pomela?
Pada pemeriksaan ANC ibu hamil diberikan tentang makanan yg
bergizi.
Untuk kebutuhan gizi ibu hamil disesuaikan dengan BB, Usia
ibu dan TB dan usia kehamilan.
Ibu hamil yang menderita penyakit kronik (asma) membutuhkan
gizi lebih banyak daripada ibu yang sehat.
Lihat bahan.
- makan makanan bergizi sesuai anjuran petugas kesehatan
-makan 1 piring lebih banyak dari sebelum hamil
-untuk menambah tenaga, makan selingan, pagi dan sore
seperti kolak, kacang hijau, kue-kue, dll
-tidak ada pantangan makanan bagi ibu hamil
Berikut
adalah contoh menu makanan sehari-hari untuk ibu hamil selama trimester pertama
:
Pukul
09.00 : 1 gelas susu, 1 lembar roti oles mentega tipis, 2 butir telur digoreng
dengan olive oil.
Pukul
11.00 : 1 buah apel, 5 buah stroberi, dan 1 gelas teh dengan gula ½ sendok teh.
Pukul
13.00 : 1 cup/200 gram nasi, 1 mangkuk sedang cah bayam orak arik telur, 1
potong ikan mas pesmol / 100 gram.
Pukul
15.00 : 1 gelas susu, 1 cup/100 gram kacang campur, 1 potong biskuit tanpa rasa.
Pukul
19.00 : kentang panggang daging giling 200 gram, 1 mangkuk kecil puding buah
campur.
Berikut
adalah contoh menu makanan sehari-hari untuk ibu hamil selama trimester kedua :
Pukul
09.00 : bubur kacang hijau 1 mangkuk sedang dan 1 gelas susu.
Pukul
11.00 : gado-gado 1 piring sedang, 1 gelas teh denga gula 1 sendok kecil, dan 1
buah jeruk.
Pukul
13.00 : 1 mangkuk/200 gram nasi, ikan acar kuning 1 ekor (ikan kembung), pepes
telur jamur 1 bungkus/50 gram, 1 mangkuk sedang sayur oyong dan sohun.
Pukul
15.00 : 1 gelas susu, 1 mangkuk/100 gram buah segar dan 1 biskuit tanpa gula.
Pukul
19.00 : 200 gram kentang panggang daging giling dan 1 cup yoghurt stroberi.
4.
imunisasi yang sudah diberikan pada ibu pomela ,imunasasi lain yg dibutuhkan serta
jadwalnya?
Yang sudah diberika imunasis TT.
Manfaat imunisasi TT ibu hamil
a. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
b. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004).
3.Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
4.Umur kehamilan mendapat imunisasi TT
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).
5.Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).
6.Efek samping imunisasi TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001).
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
a. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
b. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004).
3.Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
4.Umur kehamilan mendapat imunisasi TT
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).
5.Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).
6.Efek samping imunisasi TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001).
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
Imunisasi yang dapat diberikan pada ibu pomela:
-
Tetanus (Tetanus Toksoid)
-
Hepatitis B
-
Influenza (Inaktif) : ini diperlukan karena ibu
pomela menderita asma sehingga perlu menghindari flu, batuk, pilek atau infeksi saluran nafas
lainnya. Karena dapat mencetuskan serangan dan memperberat serangan
Imunisasi yang dilakukan sebelum dan selama kehamilan
merupakan tindakan preventif untuk meningkatkan kekebalan tubuh ibu terhadap
infeksi parasit, bakteri, dan virus. Namun dokter tidak akan merekomendasikan
pemberian vaksin dari virus yang hidup. Alasannya, selama hamil daya tahan
tubuh ibu sedikit menurun sehingga pemberian vaksin hidup dikhawatirkan malah
menyebabkan infeksi dan membahayakan janin. Imunisasi boleh diberikan jika
vaksinnya mengandung virus mati atau tidak aktif.
5. apa yang dapat diberikan
kepada ibu pomela saat ANC?
1. Ukur tinggi badan/berat badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Ukur tinggi fundus uteri.
4. Pemberian imunisasi TT.
5. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet selama kehamilan).
6. Test terhadap penyakit menular seksual/VDRL.
7. Temu wicara/konseling.
8. Test/pemeriksaan Hb.
9. Test/pemeriksaan urin protein.
10. Test reduksi urin.
11. Perawatan payudara (tekan pijat payudara).
12. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil).
13. Terapi yodium kapsul (khusu daerah endemic gondok).
14. Terapi obat malaria.
2. Ukur tekanan darah.
3. Ukur tinggi fundus uteri.
4. Pemberian imunisasi TT.
5. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet selama kehamilan).
6. Test terhadap penyakit menular seksual/VDRL.
7. Temu wicara/konseling.
8. Test/pemeriksaan Hb.
9. Test/pemeriksaan urin protein.
10. Test reduksi urin.
11. Perawatan payudara (tekan pijat payudara).
12. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil).
13. Terapi yodium kapsul (khusu daerah endemic gondok).
14. Terapi obat malaria.
6. bagaimana pencegahan infeksi
dan pelindung diri pada ibu hamil dari kecelakan/trauma?
PENCEGAHAN
1) Trauma Fisik
a) Bagi ibu-ibu yang sedang hamil,
selain diharapkan senantiasa mengontrol kehamilannya secara teratur guna
memantau perkembangan janinnya,
b) juga mesti berhati-hati
dalam keseharian jangansampai tubuh yang semakin berat dan tak seimbang itu
mengalami cedera
c) Mengurangi aktivitas dan kerja
berat terutama pada usia kehamilan muda mengingat masih begitu rentan nya
keaadaan janin.
d) Mengurangi Bepergian jauh selama
masa kehamilan terutama pada usia kehamilan muda ini untuk mencegah terjadinya
kecelakaan atau cidera.
2) Trauma Psikis dapat di
konsultasikan saat ANC.
a). Carilah informasi seputar kehamilan, perubahan yang
terjadi dalam diri ibu, dan hal-hal yang perlu dihindari agar janin tumbuh
sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat akan membuat ibu merasa lebih
yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas yang sering muncul karena
ketidaktahuan mengenai apa yang terjadi.
b). Bicarakanlah perubahan selama kehamilan dengan suami,
sehingga ia juga tahu serta diharapkan bisa berempati dan mampu memberi
dukungan psikologis yang dibutuhkan. Galilah perasaan yang dialami pasangan
sehubungan dengan kehamilan ini. Carilah titik temu guna mengantisipasi
perubahan yang bisa memunculkan masalah.
c). Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi dari
dokter atau bidan terpercaya mengenai kehamilan. Jangan lupa, ajaklah suami
saat berkonsultasi ke dokter/bidan.
d). Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat
bagi perkembangan janin. Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan
janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau
obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jauhkan juga zat berbahaya
seperti gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi
perkembangan kecerdasan.
Menjaga kesehatan
ibu hamil dengan cara:
a. mandi pakai sabun setiap hari, pagi dan sore. Gosok gigi
dua kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur.
b. istirahat berbaring sedikitnya 1 jam pada siang hari dan
kurangi kerja berat untuk memulihkan tenaga ibu (seperti tidak menjadi pemulung lagi,
misalnya mencari pekerjaan lain yang lebih ringan dan tidak memiliki resiko
terpapar infeksi)
c. boleh melakukan hubungan suami-istri yg aman.
d. jangan merokok, memakai narkoba, minum jamu atau minum
minuman keras karena dapat mengganggu pertumbuhan janin
e. di daerah malaria sebaiknya ibu tidur pakai kelambu
Berikut
adalah Tips untuk mengatasi masalah yang terjadi selama kehamilan pada
trimester kedua :
Ibu
pomela memasuki trimester ke II
-
Sering-seringlah
beristirahat, sambil bersandar atau menaikkan kaki lebih tinggi. Hindari
berdiri terlalu lama.
-
Sebelum
beraktivitas, upayakan melakukan peregangan ringan. Pijat kaki sebelum tidur
atau mandi air hangat bisa menjadi solusinya.
-
Hindari
berdiri dengan tiba-tiba atau pergerakan cepat.
-
Segera
konsultasi ke dokter bila mengalami hipertensi.
E. Pencegahan
- Banyak kasus trauma dapat dicegah. Pasien dinasehati mempergunakan penahan pangkuan – bahu ( lap – shoulder – restraints ) karena lebih dapat melindungi janin daripada penahan pangkuan ( lap restraints ) saja. Fleksi tubuh yang ekstrim yang terjadi dengan pemakaian sabuk pengaman pangkuan ( lap seat belt ) pada penurunan kecepatan dengan tiba-tiba menaikkan kejadian solusio plasenta. Identifiksi pasien yang beresiko mengalami penganiayaan oleh suami bisa mencegah kasus traum pada ibu dengan menawarkan konsultasi, perlindungan, atau intervensi hukum. Penganiayaan oleh suami harus diduga bila ada tanda – tanda kerusakan tersembunyi di bawah pakaian atau kerusakan pada wajah dan kepala disertai oleh bekas – bekas kerusakan “ mempertahankan diri ” yang baru atau yang lama pada lengan bawah atau tangan.
- Intervensi di mulai dengan upaya pencegahan. Wanita hamil di beri konseling untuk menghentikan aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi, untuk menggunakan restrein tempat duduk di mobil dengan benar, untuk, untuk mengenali gejala dini yang yang merugikan, dan ubtuk mencari terapi segera. Apabila waniat di hospitaliisasi hanya untuk diobservasi, ia akan dilibatkan dalam pengkajian tanda dan gejal komplikasi.
- Pada kasus trauma minor, wanita di rawat dirumah sakit dan dievaluasi untuk melihat hal – hal berikut : Perdarahan pervaginam, iritabilitas uterus, nyeri tekan abdomen, nyeri atau kram abdomen, bukti hipovalemia, perubahan frekuensi denyut jantung janin, aktivitas janin, kebocoran cairan amnion, dan keberadaan sel – sel janin dalam sirkulasi matenal.
- Perwatan trauma segera dilakukan dengan memberi perhatian utama pada ABC. Sementara hipoksia dan hipovalemia dikoreksi, waniat harus ditransfer ke pusat trauma disertai tindakan antisipasi untuk neonatus dan obstetri jika memungkinkan. Selama transfer, instruktur persalinan harus mewaspadai terjadinya sindron autokaval ( hipotensi supine ). Wanita harus ditempatkan pada possisi miring atau uterus harus digeser kesamping dengan alat penggeser uterus atau dengan menggunakan sebuah bantal yang ditempatkan dibawah pinggul kanan wanita. Hipotensi harus dihindari untuk mencegah gangguan curah jantung, yang kemudian diikuti penurunan aliran darah ke uterus.
-
7. bagaimana penatalaksaan pada
ibu pomela?
Jawab:
1. Memberikan anjuran untuk memeriksakan kehamilannya
minimal 4 x. yaitu :
a. Pada kunjungan trimester pertama sebelum usia kehamilan 14 minggu.( di lakukan 1x)
b. pada kunjungan trimester dua usia kehamilan 14-28 minggu.(di lakukan 1x)
c. trimester tiga usia kehamilan 28-36 minggu dan lebih dari 36 minggu.( di lakukan 2 kali)
a. Pada kunjungan trimester pertama sebelum usia kehamilan 14 minggu.( di lakukan 1x)
b. pada kunjungan trimester dua usia kehamilan 14-28 minggu.(di lakukan 1x)
c. trimester tiga usia kehamilan 28-36 minggu dan lebih dari 36 minggu.( di lakukan 2 kali)
pada trimester III untuk pemberian vitamin wajib yang selalu
di beikan setiap kunjungan ANC adalah Pemberian tablet zat besi dan kalsium
untuk penambah darah dan kalsium untuk penguatan tulang janin, ( Sarwono ,
2006)
tablet tambah darah adalah : gabungan dari tablet zat besi dan asam folat yg berfungsi dalam pembentukan eritrosit. asam folat jg untuk mencegah tjdnya neural tube defect.
Penanganan
asma kronik pada kehamilan
Dalam
penanganan penderita asma dengan kehamilan, dan tidak dalam serangan akut,
diperlukan adanya kerja sama yang baik antara ahli kebidanan dan ahli paru.
Usaha-usaha melalui edukasi terhadap penderita dan intervensi melalui
pengobatan dilakukan untuk menghindari timbulnya serangan asma yang berat.
Adapun usaha penanganan penderita asma kronik meliputi :
a. Bantuan
psikologik menenangkan penderita bahwa kehamilannya tidak akan memperburuk
perjalanan klinis penyakit, karena keadaan gelisah dan stres dapat memacu
timbulnya serangan asma.
b. Menghindari
alergen yang telah diketahui dapat menimbulkan serangan asma
c. Desensitisasi
atau imunoterapi, aman dilakukan selama kehamilan tanpa adanya peningkatan
resiko terjadinya prematuritas, toksemia, abortus, kematian neonatus, dan
malformasi kongenital, akan tetapi efek terapinya terhadap penderita asma belum
diketahui jelas.
d. Diberikan
dosis teofilin per oral sampai tercapai kadar terapeutik dalam plasma antara
10-22 mikrogram/ml, biasa dosis oral berkisar antara 200-600 mg tiap 8-12 jam.
e. Dosis
oral teofilin ini sangat bervariasi antara penderita yang satu dengan yang
lainnya.
f. Jika
diperlukan dapat diberikan terbulatin sulfat 2,5-5 mh per oral 3 kali sehari,
atau beta agonis lainnya.
g. Tambahkan
kortikosteroid oral, jika pengobatan masih belum adekuat gunakan prednison
dengan dosis sekecil mungkin.
h. Pertimbangan
antibiotika profilaksis pada kemungkinan adanya infeksi saluran nafas atas.
i. Cromolyn
sodium dapat dipergunakan untuk mencegah terjadinya serangan asma, dengan dosis
20-40 mg, 4 kali sehari secara inhalasi.
2. Hal-Hal Untuk
Mencegah Agar Tidak Terjadi Serangan Asma Selama Hamil
1. Jangan
merokok
2. Kenali
faktor pencetus
3. Hindari
flu, batuk, pilek atau infeksi saluran nafas lainnya. Kalu tubuh terkena flu
segera obati. Jangan tunda pengobatan kalu ingin asma kambuh.
4. Bila
tetap mendapat serangan asma, segera berobat untuk menghindari terjadinya
kekurangan oksigen pada janin
5. Hanya
makan obat-obatan yang dianjurkan dokter.
6. Hindari
faktor risiko lain selama kehamilan
7. Jangan
memelihara kucing atau hewan berbulu lainnya.
8. Pilih
tempat tinggal yang jauh dari faktor polusi, juga hindari lingkungan dalam
rumah dari perabotan yang membuat alergi. Seperti bulu karpet, bulu kapuk, asap
rokok, dan debu yang menempel di alat-alat rumah tangga.
9. Hindari
stress dan ciptakan lingkungan psikologis yang tenang
10. Sering – sering melakukan
rileksasi dan mengatur pernafasan
11. Lakukan olahraga atau senam
asma, agar daya tahan tubuh makin kuat sehingga tahan terhadap faktor pencetus.
No comments:
Post a Comment