Saturday, May 18, 2013

modul 2 diabetes mellitus

skenario 2 : manis sekali...!
pak bet, 52 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan luka pada jempol kaki kirinya sudah 2 minggu tidak kering dan terus bernanah. ia juga mengeluhkan mudah lemas dan berkeringat dingin serta nafsu makan meningkat namun tubuhnya semakin kurus. dari anamnesis didapatkan poliuria dan pruritus pada sekitar genital.
dari hasil pemeriksaan laboratuorium menunjukkan KGDS 309 mg/dL dan hasil urinalisis didapatkan glukosa +4. pasien didiagnosis dg ulcus diabeticum. dokter menjelaskan bahwa terjadi gangguan metabolik yang melibatkan hormon pada pankreas. dokter selanjutnya memberikan OAD serta menyarankan agar pak bet mengatur jadwal, jenis, dan jumlah asupan makanan serta berpesan agar selalu menggunakan alas kaki.
bagaimana anda menjelaskan kasus tersebut?

terminologi:
1. diabetes mellitus
2. poliuria
3. pruritus
4. KGDS
5. ulcus diabeticum
6. gangguan metabolik
7. pankreas
8. OAD

1. DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart)
Diabetes melitus merupakan penyakit endokrin akibat defek dalam sekresi dan kerja insulin atau keduanya sehingga terjadi defisiensi insulin dimana tubuh mengeluarkan terlalu sedikit insulin atau insulin yang dikeluarkan resisten sehingga mengakibatkan kelainan metabolisme kronis berupa hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi kronik pada sistem tubuh.

2. poliuria (banyak kemih)buang air kecil yang berlebihan, biasanya lebih dari 2,5 liter per hari pada orang dewasa. Penyebab paling umum poliuria adalah diabetes yang tidak terkelola.

3. pruritus :Prurire: gatal; rasa gatal. erbagai macam keadaan yang ditandai oleh rasa gatal (Kamus Kedokteran Dorland.1996)
 Pruritus adalah sensasi kulit yang iritatif dan ditandai oleh rasa gatal, serta menimbulkan rangsangan untuk menggaruk. Reseptor rasa gatal tidak bermielin, mempunyai ujung saraf mirip sikat (penicillate) yang hanya ditemukan pada kulit, membran mukosa dan kornea (Sher,1992)
4. KGDS : kadar gula darah sewaktu. pemeriksaan gula darah tanpa memperhatikan waktu terakir pasien makan.
5. ulcus diabeticum: adalah luka pada kaki yang merah kehitam – hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh sedang atau besar di tungkai (Askandar,2001).
ulkus diabetikum : tukak yang timbul pada penderita diabetes melitus yang disebabkan karena angiopati diabetik, neuropati diabetik atau akibat trauma.
6. Gangguan metabolisme adalah kelainan medis yang mempengaruhi produksi energi di dalam sel. Pada umumnya gangguan metabolisme diakibatkan oleh kelainan genetik sehingga enzim yang berperan dalam proses metabolisme sel hilang atau rusak. Selain itu dapat juga yang diakibatkan oleh makanan, toksin, infeksi dan lain-lain.


7.  Pankreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil caudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis.§  Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm, beratnya 120 gr.§  Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum ( usus 12 jari )
         mempunyai 2 fungsi : Endokrin, berfungsi melepaskan hormon insulin untuk mengatur kadar gula darah menjadi normal. Eksokrin menghasilkan Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease sebagai pemecah makanan yang kompleks menjadi sederhana agar mudah dicerna dan diserap usus halus.
         Ketika getah-getah pankreas dibuat, mereka mengalir kedalam saluran utama pankreas. Saluran ini bergabung dengan saluran empedu umum (common bile duct), yang menghubungkan pankreas ke hati dan kantong empedu. Saluran empedu umum (common bile duct), yang membawa empedu (suatu cairan yang membantu mencerna lemak), menyambung ke usus kecil dekat lambung.

8. OAD : obat anti diabetes bermacam-macam tablet oral untuk menurunkan glukosa darah. Oral Hypoglycemic Agents (OHA).sulfonylurea , biguanide, thiazolidinedione, dan glukosidase inhibitor.  tiap macam OAD mempunyai susunan kimia yang berbeda dan cara menurunkan glukosa yang berlainan. Ada yang merangsang pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak, yang lain bekerja mengurangi resistensi terhadap insulin, sedangkan yang lainnya menghambat penyerapan karbohidrat dari usus.


pertanyaan :
1. mgp jempol kaki kiri pak bet tidak sembuh slma 2 minggu dan terus bernanah?
2. apa hubungan umur, dan jenis kelamin dg keluhan pak bet?
3. mngpa pak bet mengeluh ering mudah lemas dan berkeringat dingin serta nafsu makan menigkat namun tubuhnya tetap kurus?
4. mengapa didapatkan poliuria dan pruritus pada sekitar genital pd pak bet?
5. apa makna hasil pem lab KGDS 309 mg/dl? berapa normalnya?
6. apa makna dari urinalisis ditemukan glukosa +4? normalnya?
7. apa pemeriksaan lain yg dapat dilakukan utk mendiagnosa pak bet?
8. apa yg dimaksud dokter bhw trjadi gangg metabolik yg melibatkan hormon pd pankreas? mekanisme dan patogenesis penyakit pak bet? apa hormon pd pankreas yg menyangkut keluhan pd pak bet? 
9. apa gejala lain yg mungkin tjd pada pak bet?
10. apa OAD yg diberikan dokter utk pal bet? indikasi, kontraindikasi,mekanisme kerja obat dan ef samping.
11. bagaimana jadwal,jenis, dan jumlah makanan yg tepat utk pak bet?
12. mngpa dokter berpesan agar pak bet selalu menggunakan alas kaki?
13. apa penatalaksanaan yg tepat utk pak bet?
14. apa pencegahan yg perlu dilakukan utk menangani penyakut pak bet?
15. bagaimana prognosis pada pak bet?
16. komplikasi penyakit pak bet?
17. DM tipe berapa pak bet? dan apa etiologinya?

penyebab diabetes dengan vascular disease :
-resiko mengalami vascular disease: meningkat apabila merokok, tidak pernah olah raga, konsumsi lemak yg tinggi, kelebihan berat badan.
diagnosa DM:
- melihat status general pasien
- anamnesis: riwayat keluarga, riwayat pemakaian obat2an, keluhan sign dan symptoms
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan kadar gula darah
- treadmill test/ ECG stress testing.untuk mendeteksi poor blood flow.
medication:
1. diutamakan pada kadar gula darah, mengotrol tekanan darah, dan kadar lemak dg obat2 yg bekerja pd bagian masing2.
2. insulin atau obat yg menurunkan glucosa dalam darah
3. obat utk menurunkan tekanan darah,include angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, beta-blockers, calcium channel blockers, and diuretics.
4. obat penurun kolesterol, statin.
5. mencegah bekuan darah. obat antiplatelet= aspirin

pengobatan pd periperal arteri disease
1. periperal arteri disease menyebabkan luka semakin memburuk
lakukan penutupan pd luka dan beri antibiotik utk menyembuhkan luka agar tidak bertambah dalam.
2. jika luka telah bertambah parah dan jaringan mati. maka perlu dilakukan debridement atau pembedahan dg amputasi pada bagian jaringan yg mati oleh spesialis bedah.
3. untuk mengembalikan sirkulasi ke tungkai kaki dan mencegah amputasi dilakukan Bypass surgery.
4. endarterectomy
5. Another treatment option for PAD is a minimally invasive procedure : angioplasty and stenting.



patofisiologi pruritus pada penderita DM:

Pada DM terjadi hiperglikemia, sehingga terjadi iritabilitas ujung-ujung saraf dan kelenjar metabolik di kulit terutama daerah anogenital atau submammae pada wanita.
Glikogen sel sel epitel kulit dan vagina meningkat sehingga terjadi diabetes kulit oleh karena predisposisi berupa dermatitis, kandidiasis, dan furunkulosis.

Saturday, May 11, 2013

jalan-jalan ke goa putri pukes di takengon bareng CH4 :)

Friday, May 10, 2013

bahasa korea


  1. Eomma/Omma/Eommonim : Ibu
  2. Appa/Abeoji : Ayah
  3. Oppa : Kakak laki-laki (disebutkan oleh adik perempuan)
  4. Hyung : Kakak laki-laki (disebutkan oleh adik laki-laki)
  5. Eonni : Kakak perempuan (disebutkan oleh adik perempuan)
  6. Noona : Kakak perempuan (disebutkan oleh adik laki-laki)
  7. Saeng : adik
  8. Namdongsaeng : Adik laki-laki
  9. Yeodongsaeng : Adik perempuan
  10. Halmeoni : Nenek
  11. Harabeoji : Kakek
  12. Ne/Ye : Iya
  13. Anhiya/Anhiyo : Tidak
  14. Silyehamnida : Permisi
  15. Gamsahamnida (formal)/Gomawo (untuk yang sebaya atau lebih kecil)/Gomawoyo : Terima kasih
  16. Arasseo : Mengerti
  17. Eoddeokhae : Bagaimana
  18. Waegeurae : Mengapa
  19. Palli : Cepat
  20. Kajja : Ayo
  21. Jeongmal? : Benarkah?
  22. Gwaenchanayo : Tidak apa-apa
  23. Shireo : Tidak mau
  24. Jebal : Mohon
  25. Jinjja : Benar-benar
  26. Chagiya : Panggilan sayang
  27. Omona : Semacam ungkapan ‘OMG!’
  28. Yoboseyo : Halo (dalam telepon)
  29. Andwae : Jangan
  30. Seulpeun : Sedih
  31. Gateunde : Seorang
  32. Neo/Dangsin : Kamu
  33. Uri : Kita
  34. Saram : Orang
  35. Eobseo : Tidak ada
  36. Josimhae : Hati-hati
  37. Hajiman : Tapi
  38. Geurae : That’s Right
  39. Geundae : by the way
  40. Chakkaman : Tunggu
  41. Mwo : Apa
  42. Ige Mwoya : Apa ini
  43. Chukkhahamnida/Chukkhaeyo/Chukkhae : Selamat
  44. Eonjeo : Kapan
  45. Eodiyeyo : Dimana
  46. Geureojimaseyo : Jangan begitu
  47. Mollayo/Mollaseo : Tidak tahu
  48. Kkogjeongma : Jangan khawatir
  49. Ireona : Bangun
  50. Micheosseo : Gila
  51. Yagsokhae : Janji
  52. Uljima : Jangan menangis
  53. Babo : Bodoh
  54. Yeppeo : Cantik
  55. Kyeopta : Lucu
  56. Nan : Aku
  57. Bogoshipoyo : Miss You
  58. Saranghaeyo : Aku mencintaimu
  59. Sarang : Cinta
  60. Jal mokgesseumnida : Selamat Makan

Monday, May 6, 2013

Komponen Transfusi Darah

1. whole blood
- volume 500ml
- mengandung semua komponen darah
- antikoagulan : CPD (meningkatkan 2,3 DPG agar afinitas Hb th O2 tetap)tahan 21 hari, CPD-A tahan selama 35hari (agar ATP eritrosit tetap)
- disimpan dlm suhu 1-6C 
- indikasi : utk meningkatkan kapasitas angkut O2, pd anemia perdarahan akut & banyak, utk menaikkan volume plasma dan RBC.
- kontra indikasi : pd anemia t kronik dengan normovolemik

2. packet red cell-->sel darah merah yg sudah dimampatkan. plasmanya dikelurkan 40-50% shg hematokrit mjd 70-80%. dg volume 1 bag=250ml. disimpan dalam suhu 1-6C tahan 35hari.
indikasi :
- anemia peny GGK
- thalasemia beta mayor
- anemia gagal sumsum tulang
- anemia def berat
- anemia chronic disease
- HDN
- AIHA

3. platelet konsentrat 
-indikasi :


  • anemia aplastik
  • kelainan fungsi trombosit : peny glanzmann, peny. bernard soulier
  • trombopati : paraproteinemia, uremia
  • dilution trombocitopenia akibat trnasfusi masif
  • penggunaan alat kardiopulmonar
  • ITP dg trombositopenia berat
kontraindikasi :


  • septikemia
  • DIC
4. granulocytes
- cnetrifugasi leukoperesis
- digunakan 24 jam setekah pengumpulan
indikasi :


  • bone marrow hipoplasia
  • neutropenia <500 PMN/mm3
  • demam 24-48 jam yang tidak respon dengan antibiotik
5. Fresh frozen plasma
- pemisahan plasma <6 jam plhebotomy
- disimpan pd suhu 18 C atau lebih rendah-tahan 1 tahun
- volume 200-250ml
indikasi :


  • DIC
  • liver disease
  • dilution coagulopati ok masive replacement blood
  • mild hemofilia B
6. liquid plasma
-dipisahkan dr whole blood
- volume 200-250ml (bag 450ml) atau 100-125ml (bag 250ml)
- mangandung faktor stabil, faktor labil kurang ( f V dan f VIII)
- penyimpanan <-18 C selama 5 tahun
indikasi : defisiensi faktor stabil
- kontraindikasi : tidak digunakan utk volume expansion ok resiko transmited disease, reaksi alergi anafilaksis. tidak utk def faktor V, VIII.  dan DIC

7. cryoprecipitat AHF
- FFP-->thawing 4 C--> suernatant+pricipitate
-supernatant dikeluarkan-->cold presipitat protein+ 10-15ml plasma = cryoprecipitate
refrozen pada suhu -18C
- mengandung : F VIII : C (procoagulant activity), F VIII, VwF, fibrinogen, F XIII Fibronectin.
-  1 bag : 80-120 unit FVIII, C 250 mg fibrinogen,20-30% F XIII.
- indikasi: hemofilia A, von wilebrand disease, def. fibrinogen congenital/didapat. DIC


Saturday, May 4, 2013

Anemia Hemolitik

Kuliah Pengantar : dr. Suhaemi Sp.PD, Finasim

Anemia hemolitik ditandai dengan:
- peningkatan destruksi eritrosit
- normokrom normositer
- survival eritrosit pendek
- retikulositosis
- peningkatan bilirubin indirect
- peningkatan LDH

Etiologi anemia hemolitik :
1. intrakorpuskular hemolisis
hereidter :
-abnormalitas membran
- abnormalitas metabolisme
- hemoglobinopati
didapat : mikroangiopati
2. ekstrakorpuskular hemolisis
- non imun
- imun

Intrakorpuskular Hemolisis :
anemia hemolitik defek membran :
- microskeletal defect : hereditary spherositosis
- defek permeabelitas membran : stomatositosis herediter
- peningkatan sensitivitas complement : paroxysmal nocturnal hemogloninuria

1. hereditary spherocytosis
- deefektif molekul spectrin
- leads to loss of RBC
- decrease deformability of cell
- peningkatan fragilitas osmotik
-ektravaskular hemolisis di spleen

2. paroxysmal nocturnal hemogloburia
- intra da ekstra vaskular hemolisis pada malam hari
- pemeriksaan : ham's test (acid hemolysis), sucrose hemolysis, CD-59 negative
- defisit GIP-A protein

3. abnormalitas membran-enzymopati anemia hemolitik
- defisiensi hexosa monopospat : defisiensi glucosa-6 phosphat dehidrogenase
- defisiensi enzimopati : defisiensi pyruvate kinase

Fungsi Glucosa-6 phosphat dehidrogenase :
- regenasi NADPH untuk meregenerasi glutathion
- melindungi dari stres oksidatif
- defisiensi G6PD hemolisis terjadi selama stres oksidatif : infeksi, obat, fava beans
- stres oksidatif membentuk heinz bodiy formation-->ekstravaskular hemolisis


Intrakorpuskular hemolisis didapat 
mikroangiopati anemia hemolitik
a. abnormalitas vaskular
- trombotik trombositopenia purpura
- AV fistula
- cavernous hemangioma
-renal lesions : malignant hipertensi, glomeluronepritis, preeklampsia, transplant relection
- vasculitis : polyarteritis nodosa, rocky mountain spotted fever, wegener's granulomatosis
b. intavaskular koagulasi predominan
- abruptio placenta
- disseminated intravascular coagulation


Ekstrakorpuskular hemolisis non imun
- mekanik
- infeksi
- kimia
- suhu
- osmotik

Ektraskorpuskular hemolisis anemia hemolitik imun:
- disebabkan oleh reaksi antigen-antibodi
- tipe reaksi bergantung pada :
a. jenis antibodi
b. jumlah dan jarak antigen pada sel
c. ketersediaan komplemen
d. suhu lingkungan
e. status fungsional sistem reikuloendotelial
- manifestasi : intavaskular hemolisis dan ekstravaskular hemolisis
- antibodi berikatan dg RBC:
a. mengaktifkan kaskade komplemen-->terjadi lisis intravaskular. jika komplemen hanya partially fixed-makrofag mengenali reseptor Fc pada Ig/ C3b komplemen-memfagosit RBC-ektravaskular RBC destruksi
b. opsonisasi RBC oleh sistem imun

Pemeriksaan coomb's test pada anemia hemolitik imun.
1. DIRECT COOMB'S TEST ANEMIA HEMOLITIK
- melihat imunoglobulin/komplemen pada permukaan eritrosit
- reagen : anti-human imunoglobulin dan anti komplemen
- direaksikan dg RBC pasien--> test coomb + jika terjadi aglutinasi

2. INDIRECT COOMB'S TEST
- melihat anti-RBC antibodi dalam serum pasien
- reagent : cell panel yang diketahui antigennya
- serum pasien direaksikan dengan sel panel jika ada anti-RBC antibodi dalam serum-->timbul aglutinasi

anemia hemolisis imun-oleh obat
-immune compex : quinine, quinidine, isoniazid
- hapten imun mekanisme : cephalosporin, penicillin
- autoimun mekanisme : metildopa, l-dopa,procainemide, ibuprofen

alloimun hemolisis:
a. reaksi transfusi hemoolitik
-tipe cepat : terjadi intravaskular oleh antibodi
-slow ekstravaskular hemolisis (days) : biasanya terpapar oleh antigen asing yang sebelumnya pernah tersensitasi. mild symptomps
- delayed senstitazion (weeks) : biasanya paparan pertama antigen asing, asimtomatik
pemeriksaan pre-transfusi : gol darah ABO dan Rh resipien dan donor, screening antibodi donor dan pasien termasuk indirect coomb's test, cross match (resipien serum + darah donor)
b. hemolytic disease of newborn
-incompatibilitas rhesus. akibat ibu berrehsus negatif fan ayah rhesus positif.
- terjadi pada hamil kedua --> IgG antibodi ibu dg RBC fetus
- reaksi terjadi akibat sistem imun ibu membentuk antibodi thd anti-D

autoimun hemolytic anemia :
a. warm AIHA :
- oleh IgG
- terjadi pada suhu tubuh 37C
-idiopatik
-sekunder : penyakit limfoproliperatif pada leukemia limfositik kronik, limfoma maligna, penyakit kolagen spt SLE,obat tipe hapen : penisilin,complek imun,autoantibodi : metildopa.
- responsif thd steroid/splenectomy
- tjd pd semua umur, tp lebih sering pd wanita muda
- gejala : anemia, ikterus, demam, splenomegali
b. cold AIHA
- oleh IgM
- trjadi pada suhu <32 C
- idiopatik
- sekunder : penyakit limfoproliperatif, infeksi : mycoplasma pneumonia, infectious mononucleosis, EBV.
- kurang responsif thd steroid/splenektomi
- responsif thd plasmapheresis
c. paroxysmal cold hemoglobinuria
- pd sifilis stadium III
- pasca infeksi virus
d. campuran tipe warm dan cold AIHA





Anemia pada Kehamilan

- kehamilan menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi ibu hamil
- anemia pada kehamilan sering terjadi pada jarak antar kehamilan pendek
- anemia pada kehamilan menyebabkan morbiditas kehamilan, resiko infeksi, dan perdarahan pasca persalinan
- faktor nutrisi utama yang terkait : zat besi, asam folat, vitamin B

def. asam folat--> penurunan pembentukan dan abnormalitas eritrosit-->anemia megaloblastik
def Fe --> penurunan pembentukan Hb --> anemia hipokrom mikrositer

dalam kehamilan yg sering terjadi adalah bentuk kombinasi dg satu bentuk yang lebih dominan

asam folat dibutuhkan dalam pembetukan asam nukleat dan def. asam folat menyebabkam gangguan proliferasi sel. asam folat--> asam folinat-->reaksi enzimatik-->asam amino-->nukelotida-->DNA &RNA

hematinik pada kehamilan:
- serum iron
- serum ferritin
- asam folat
- vitamin B12

Penyebab anemia dalam kehamilan:
a. nutrisi yang buruk
b. multiparitas
c. menorraghia
d. gangguan traktus gastrointestinal
e. antibiotik oral
f. penyakit hepar
g. analgesik
h. kehamilan kembar
i. inkompatibilitas rhesus- hemolisis fetus]
j. infeksi

GEJALA :
- takikardia
- letargi, lesu
- vasodilatasi perifer, sehingga tidak tampak pucat

diagnosis
- bila Hb<11 g/dl atau Ht < 33% harus dilakukan investigasi utk menghindari transfusi darah
- pemeriksaan Hb pada ANC pertama, minggu ke 30 dan 36
- Hb normal pd kehamilan : >11 g/dl

terapi :
- pencegahan : 100mg zat besi dan asam folat 400mcg/hari
- bila asupan peroral tidak dapat dilaksanakan - alternatif pemeberian zat besi secara parenteral

Anemia Post Hemorrhagia

Acute:
- kecelakaan
- post pasrtum
- hemorragia
- poly menoragia
- varices esophagus

Chronic:
- hemorroid
- ulcus pepticum
- ca-gaster
- ca-colon
- chronic aspirin ingestion
- colitis ulserative
- cacing tambang


Anemia Aplastik

ETIOLOGI:
1. obat-obatan
a. sitostatiksa
-aminopterin
-purinethol
-azothiaprin
-busulpan
-leukrean/ chlorambucil
-endoxan
-vincristin
-alceran
-daunorubicin
b. antiepileptik - hydantion
c. anti rheumatik- butazolidin
d. anti bakterial-chloramphenicol
e. anti diabetik
f. salicylat

2. zat kimia industri yang ada di rumah
a. benzene
b. trinitrotoluen (TNT)
c. insectisida (hexa chlorida)
d. chlorophenotane (DDT insectisida)
e. chlordane

3. radiasi ion
- radiology
- radioterapi
- radiology industri
- isotop radioaktif

4. physical agent
-metastase : lymphoma, myeloma
-bom atom : x-ray,neutron

LABORATORIUM
1. pansitopenia
Diagnosa banding:
- anemia aplastik
- infiltrasi SST (carcinoma)
- leukemia, MDS, mieloma
- hypersplenisme
- anemia megaloblastik
- mielosklerosis
- PNH
2. BMP
- drytap
- hiposeluler-aseluler
- fat cell >
3. analisa ferrokinetika (besi berlabel 59 Fe)
- pengeluaran (clearance) lambat isotop dari aliran darah
- pengambilan yg kurang oleh sumsum tulang
- inkorporasi yang tidak cukup ke dalam eritrosit sirkulasi

MANIFESTASI KLINIS
- pada semua umur
- laki-laki > wanita
- pucat, lelah, perdarahan
- perdarahan gusi, epistaksis, menoragia
- lymph node, limpa, hati tidak teraba
- anamnestik sangat penting
- Hb menurun --> pucat
- leukopenia --> demam, infeksi
- trombositopenia --> perdarahan

PROGNOSIS: buruk

PENGOBATAN :
1. androgen per oral
-metanedion
-oksimetolon dosis tinggi selama 3-6 bulan
EFEK SAMPING :
-retensi garam , hepatitis
- ikterus kolestatik, HCC
- virilisasi pd wanita dan anak
2. kortikosteroid dosis tinggi
-metil prednisolon 2 g/hari
3. globulin anti tiomsit
4. transplantasi stem cell
-bone marrow cell
-peripheral blood
- cord blood

Anemia Megaloblastik

KAUSAL :
a.  def. vit B12
b. def. Asam folat : ciri kas lidah merah (buffy tounge)
c. abnormalitas metabolisme Vit. B12 dan asam folat
d. cacat sintesa DNA: def. enzim kongenital, didapat akibat terapi hidroksi,sitosin arabinosa.

ASPEK NUTRISI VITAMIN B12 DAN ASAM FOLAT
a. intake makanan
- vit B12 : 7-30 mikrogram
- asam folat : 600-1000 mikrogram
b. makanan utama

- vit B12 : produk hewani
- asam folat : hati,sayuran hiaju, ragi
c. cadangan tubuh
- vit B12 : 2-3 mikrogram
- asam folat : 10-12 mg
d. penyerapan
- vit B12 : ileum
- asam folat : duodenum, jejenum
e. batas penyerapan
- vit B12 : 2-3 mikrogram
- asam folat : 50-80%
f. bentuk fisiologi intrasel 
- vit B12 : metil dna adenosil kobalamin
- asam folat : polyglutamat tereduksi
g. terapi
- vit B12 : hidroksi kobalamin
- asam folat : asam folat

KAUSAL DEFISIENSI VIT. B12
a. veganisme
b. malabsorpsi
-lambung: anemia pernisiosa, defisiensi faktor instrinsik kongenital, gastrekstomi
- intestinal : intestinal stagnat loop syndrome, divertikulosis jejunal, blind loop, striktura, kronik tropikal sprue, reseksi ileum/penyakit crohn, malabsorpsi selektif kongenital dg proteinuria.

KAUSAL DEFISIENSI ASAM FOLAT
a. nutrisional : umur tua, miskin, scorbut, gastrekstomi
b. malabsorpsi : tropical sprue, penyakit coliac, reseksi jejenum yg luas, peny crohn
c. pemakaian berlebihan : fisiologi pd kehamilan dan laktasi. patologi pd anemia hemolitik,mielosklerosis,keganasan,dll
d. pembuangan folat urine
e. terapi obat konvulsan
f. peny hati,alkoholisme

Pemeriksaan laboratorium :
a. temuan hematologi
- Hb 7-8 g/dl, eritrosit menurun
- Ht 5-15 %
- MCV > 95 fl
- MCH > 33-56 pg
- MCHC normal
b. leukosit : leukopenia
c. trombosit menurun
d. morfologi eritrosit apusan darah tepi:
-makrositer
-anisositosis
-poikilositosis
-cabot ring, basofilik, howel jolly bodies
leukosit : neutropenia, hipersegmentasi
e. red cell survival time : 1/4- 1/2 Nml
f. sumsum tulang : 
-eritroid hiperplasia megaloblastosis
-metarubrisit megalosit rasio inti sitoplasma asinkron
-granulopoesis abnormal: giant metamielosit, hipersegmentasi
-megakariosit inti ireguler
-adanya eritro-fagositosis
-hemosiderin meningkat
g. non hematologi finding 
-analisa asam lambung : histamin fast achloridia, pepsin renin (-), vol asam total menurun,totalgastric failure





Friday, May 3, 2013

Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron store)  sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin berkurang.

Kelainan anemia defisiensi besi ini ditandai dengan :
- anemia hipokrom mikrositer
- besi serum menurun
- total binding iron capacity TIBC meningkat
- saturasi transferin menurun
- ferritin serum menurun
- pengecatan sumsum tulang negatif
-adanya respon terhadap pengobatan preparat besi

Komposisi besi dalam tubuh :
a. senyawa besi fungsional : hemoglobin, mieloglobin, enzim-enzim
b. senyawa besi transportasi : transferin
c. senyawa besi cadangan : ferritin dan hemosiderin

Absorpsi besi
sumber besi : sumber hewani
absorpsi besi : duodenum dan jejenum proksimal

Proses absorpsi besi :
a. fase luminal: besi dalam makanan diolah dalam lambung kemudian diserap di duodenum. besi dalam makanan dalam 2 bentuk :
- besi hem : terdapat dalam daging dan ikan, proporsi absorpinya tinggi, tidak dihambat oleh bahan penghambat sehingga mempunyai bioavailibilitas tinggi.
- besi non hem : berasal dari tumbuh-tumbuhan, proporsi absorpsinya rendah,dipengaruhi oleh bahan pemacu (vitamin C) atau penghambat (tanat, pytat, serat atau fibre)sehingga bioavailibilitasnya rendah.
      kemudian, besi dilepaskan ikatannya dengan senyawa lain oleh asam lambung, dan direduksi dari feri     menjadi fero yang siap diserap.
b. fase mukosal : proses penyerapan dalam mukosa usus yang merupakan suatu prose aktif. terutama pada mukosa duodenum dan jejenum proksimal
c. fase korporeal : proses transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh sel-sel yang memerlukan serta penyimpanan besi (storage) oleh tubuh.
besi yang diserap oleh eritrosit pada epitel usus-->menuju kapiler usus--> dalam darah diikat oleh apotransferin menjadi transferin --> transferin melepas besi ke sistem RES mll proses pinositosis.

Banyaknya absorpsi besi tergantung pada :
- jumlah kandungan besi dalam makanan
- jenis besi dalam makanan : besi hem dan non hem
- adanya bahan penghambat atau pemacu absorpsi dalam makanan
- jumlah cadangan besi dalam tubuh
- kecepatan eritropoesis

etiologi anemia defisiensi zat besi :
a. kehilangan zat besi akibat perdarahan menahun spt pada :
-saluran cerna : tukak peptik, kanker lambung, kanker kolon, divertikulosis, hemoroid, infeksi cacing tambang.
- saluran genital : menorraghia atau methroragia
- saluran kemih : hematuria
- saluran napas : hemoptoe
b. faktor nutrisi : akibat jumlah besi total dalam makanan kurang, atau kualitas besi yang kurang baik (makanan banyak serat,rendah vitamin C, dan rendah daging)
c. kebutuhan besi meningkat : pada prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan dan kehamilan
d. gangguan absorpsi besi



Thursday, May 2, 2013

Anemia

Kuliah pengantar dr. Husna sp.Pk : Hematopoesis.

Hematopoetik terjadi pada:
0-3 bulan : yolk sac
3-6 bulan : hati dan spleen
4 bulan intrauterin- dewasa  : sumsum tulang

Parameter dasar hematologi:
1. Hb laki-laki     : 14-16 g%
         perempuan : 12-14 g%
2. eritrosit
MCV = Ht : eritrosit x 10= 85 k 10 fl
MCH = Hb : eritrosit x 10 = 29,5 k 2,5 pg
MCHC = Hb : Ht x 100%= 32,5 k 2,5%
3. hematokrit
4. leukosit
5. trombosit

Pemeriksaan bahan khusus
a. anemia defisiensi fe
- serum iron
- TIBC
- ferritin
- saturasi transferin
- serum transferin
- hemosiderin urin
- sst

b. anemia hemolitik
- Hb plasma elektroforesis
- Hb F
- sugar water test
- ham's test
- resistensi osmotik
- coomb's test direct dan indirect
- spesifik antibodi
- Ig G, M , A dan D
- serum protein
- monoklonal antibodi
- vit b12 serum, folat serum
- eritrist life span
- reticulcyte count
- G6PD & enzim eritrosit
- BMP & biopsi

Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi eritrosit dan klinisnya:
1. Anemia normokrom normositer
- MCV 80-95 fl, MCH 27-34pg
-anemia pasca perdarahan akut
- anemia aplastik-hipoplastik
- anemia hemolitik terutama bentuk yang didapat
- anemia akibat penyakit kronik
- anemia mieloplastik
- anemia ggk
- anemia mielofibrosis
- anemia sindrom mielodiplastik
- anemia leukemia akut

2. Anemia hipokrom mikrositer
- MCV<80 fl, MCH <27pg
- anemia defisiensi fe
-thalasemia
-anemia sideroblastik
-anemia akibat penyakit kronik

3. Anemia makrositer
-MCV >95fl
- megaloblastik : anemia def vit b12, anemia def asam folat
- non megaloblastik : anemia penyakit hati kronik, anemia pd mielodiplastik, anemia hipotiroid

Anemia adalah keadaan dimana massa eritrosit dan atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh dan secara laboratorik dijabarkan sebagai penurunan dibawah normal kadar hemoglobin, hitung eritrosit dan hematokrit (packet red cell).

Kriteria WHO 1968, dikatakan anemia bila :
laki-laki dewasa                 : Hb <13 g%
perempuan                         : Hb <12 g%
perempuan hamil                : Hb <11 g%
anak-anak 6-12 tahun        : Hb <12 g%
anak-anak 6 bulan-6 tahun : Hb <11g%

Kriteria praktis anemia di rumah sakit indonesia
- Hb <10 g/dl
- Ht <30 %
- eritrosit <2,8juta

Derajat anemia berdasarkan klasifikasi Hb :
ringan sekali : Hb 10 g/dl
ringan          : 8-9,9 g/dl
sedang        : 6-7,9 g/dl
berat           : <6 g/dl

Patofisiologi Anemia
Eritosit/Hb menurun--> kapasitas angkut oksigen menurun--> anoksia organ target --> mekanisme kompensasi tubuh-->gejala anemia
a. Anoksia organ target
-sistem kardiovaskular : lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak waktu kerja, angina pectoris dan gagal jantung
-sistem saraf : sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang-kunang, kelemahan otot, iritable, lesu, perasaan dingin di ekstermitas.

b. Mekanisme kompensasi tubuh thd anemia
- penurunan afinitas Hb thd O2-->meningkatkan enzim 2,3 DPG
- meningkatkan cardiac output
- redistribusi aliran darah
-menurunkan tekanan oksigen vena
-sistem urogenital: gangguan haid dan libido menurun
-epitel : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun, rambut tipis dan halus.

c. Gejala khas masing-masing anemia
- anemia def fe : disfagi, stomatitis angular, atrofi papil lidah
- anemia def asam folat : lidah merah (buffy tounge)
- anemia hemolitik : ikterus dan hepatosplenomegali
- anemia aplastik : perdarahan kulit atau mukosa dan tanda-tanda infeksi.

d. Gejala akibat penyakit dasar
-anemia def besi akibat infeksi cacing tambang: pembesaran parotis dan telapak tangan berwarna kuning
-kanker kolon : change of bowel habit dan feses bercampur darah dan lendir.

Pendekatan diagnostik pada anemia secara morfologis :
1. Anemia hipokrom mikrositer :
a. besi serum yang menurun
- TIBC meningkat, ferritin menurun, besi sumsum tulang negatif : anemia def fe
- TIBC menurun, ferritin normal.meningkat, besi sumtul positif : anemia akibat penyakit kronik
b. besi serum yang normal
- feritin normal, elektroforesis Hb, Hb A2 dan Hb F meningkat : thalasemia beta
- feritin normal, ring sideroblast dalam sumtul : anemia sideroblastik

2. Anemia normokrom normositer :
a. retikulosit meningkat
- tanda hemolisis + :
*test coombs negatif, riwayat keluarga + : enzinopati, membranopati pada hemoglobinopati
*test coomb negatif : mikrongiopati obat parasit
*test coomb positif  : AIHA
-riawayat perdarahan akut : anemia pasca perdarahan akut
b. retikulosit normal/menurun
-sumsum tulang hipoplastik : anemia aplastik
-sumsum tulang tumor ganas hematologi (leukemia,mieloma) : anemia pada leukemia akut/penyakit mieloma
-sumsum tulang infiltrasi : limfoma,kanker : anemia mieloptisik
-sumsum tulang normal : faal hati, faal ginjal, faal tiroid, peny. kronis : anemia pada ggk,peny hati kronik,hipotiroid.

3. Anemia makrositer
a. retikulosit meningkat :
-anemia def b12 dan asam folat
-anemia riwayat perdarahan akut : anemia pasca perdarahan akut
b. retikulosit normal/menurun
-sumsum tulang megaloblastik
*B12 serum rendah : anemia vit B12
*asam folat rendah : anemia def asam folat
-susum tulang non megaloblastik
*faal tiroid : anemia hipotiroid
*faal hati : anemia pd penyakit hati kronik
*diplastik : sindroma mielodiplastik

Sumber : Hematologi Klinik Ringkas, EGC