Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin berkurang.
Kelainan anemia defisiensi besi ini ditandai dengan :
- anemia hipokrom mikrositer
- besi serum menurun
- total binding iron capacity TIBC meningkat
- saturasi transferin menurun
- ferritin serum menurun
- pengecatan sumsum tulang negatif
-adanya respon terhadap pengobatan preparat besi
Komposisi besi dalam tubuh :
a. senyawa besi fungsional : hemoglobin, mieloglobin, enzim-enzim
b. senyawa besi transportasi : transferin
c. senyawa besi cadangan : ferritin dan hemosiderin
Absorpsi besi
sumber besi : sumber hewani
absorpsi besi : duodenum dan jejenum proksimal
Proses absorpsi besi :
a. fase luminal: besi dalam makanan diolah dalam lambung kemudian diserap di duodenum. besi dalam makanan dalam 2 bentuk :
- besi hem : terdapat dalam daging dan ikan, proporsi absorpinya tinggi, tidak dihambat oleh bahan penghambat sehingga mempunyai bioavailibilitas tinggi.
- besi non hem : berasal dari tumbuh-tumbuhan, proporsi absorpsinya rendah,dipengaruhi oleh bahan pemacu (vitamin C) atau penghambat (tanat, pytat, serat atau fibre)sehingga bioavailibilitasnya rendah.
kemudian, besi dilepaskan ikatannya dengan senyawa lain oleh asam lambung, dan direduksi dari feri menjadi fero yang siap diserap.
b. fase mukosal : proses penyerapan dalam mukosa usus yang merupakan suatu prose aktif. terutama pada mukosa duodenum dan jejenum proksimal
c. fase korporeal : proses transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh sel-sel yang memerlukan serta penyimpanan besi (storage) oleh tubuh.
besi yang diserap oleh eritrosit pada epitel usus-->menuju kapiler usus--> dalam darah diikat oleh apotransferin menjadi transferin --> transferin melepas besi ke sistem RES mll proses pinositosis.
Banyaknya absorpsi besi tergantung pada :
- jumlah kandungan besi dalam makanan
- jenis besi dalam makanan : besi hem dan non hem
- adanya bahan penghambat atau pemacu absorpsi dalam makanan
- jumlah cadangan besi dalam tubuh
- kecepatan eritropoesis
etiologi anemia defisiensi zat besi :
a. kehilangan zat besi akibat perdarahan menahun spt pada :
-saluran cerna : tukak peptik, kanker lambung, kanker kolon, divertikulosis, hemoroid, infeksi cacing tambang.
- saluran genital : menorraghia atau methroragia
- saluran kemih : hematuria
- saluran napas : hemoptoe
b. faktor nutrisi : akibat jumlah besi total dalam makanan kurang, atau kualitas besi yang kurang baik (makanan banyak serat,rendah vitamin C, dan rendah daging)
c. kebutuhan besi meningkat : pada prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan dan kehamilan
d. gangguan absorpsi besi
No comments:
Post a Comment